dulu aku pernah dengan dengan seorang cowok. bukan pacar ya, tepatnya kami berteman dekat. entha kenapa dia selalu hadir setiap aku butuh teman. dia tiba2 menelpon ketika aku ada masalah. entah seara kebetulan ato apa, tapi karena hal2 seperti itu akhirnya kami sempat menjadi sangat dekat. namun kami akhirnya jauh, tepatnya aku menjauh. karena dia sering berpacaran dengan tetanggaku yang pada akhirnya aku sering menjadi salah paham dengan tetanggaku karena kami yang terlalu dekat. maklum juga sih aku kalau sampai tetanggaku yang notabene pacar temanku itu cemburu, hehehe. sampai akhirnya salah satu tetanggaku yang pernah menjalin kasih dengannya meninggal. setelah sekian lama aku menjauh darinya, tiba2 aku tersadar, dulu kami baik. seharusnya kami bisa baik lagi. tanpa ada embel2 perasaan apapun, karena dari awal pertemanan ini terjalin dengan baik. setidaknya sebelum dia sering berganti pacar, dan mereka yang dipacari adalah tetanggaku. akhirnya setelah sekian lama aku menerima kembali telpon darinya. kemudian kami bicara panjang lebar. sampai akhirnya dia cerita kalau dia sering lewat tempat dimana tetanggaku, alm erya, kecelakaan dan akhirnya meninggal. dan dia bilang, dengan indera ke 6 pun, dia tidak bisa melihat erya. indera ke 6? apa ini? jadi mikir jangan2 selama ini, bukan faktor kesengajaan, jangan2 selama ini memang dia “memata-mataiku”. karena sehari setelah aku berfikir untuk bedamai, tiba2 dia menelponku, hmmmm
oke, tinggalkan temanku itu. tapi akhir-akhir ini aku selalu behubungan dengan orang yang katanya punya indera ke 6. waktu itu, maya punya pacar, nah pacarnya itu jauh. ga pernah ketemu aku sama sekali. suatu malam dia menelpon maya, dan kebetulan aku ada di sebelahnya. dan akhirnya aku juga ikut bicara di telpon dengannya. dia bisa lo nebak warna bajuku (entah kalau kebeutlan aja) dan juga tau orang2 di sekitarku saat itu. lumayan ngeri ya kalau punya teman seperi ini, rasanya kita dimata-matai, hohoho
tinggalkan mantan pacar maya itu, aku juga punya teman. belum lama kenal sih. belum ada setaun. beberapa kali aku merasa “dimata-matai” olehnya,tapi kejadian yang aku inget hanya 2. yang pertama ketika aku mengoleskan obat jewarat di wajah. tiba2 dia sms “lagi jerawatan ya” tentunya aku sedikit bingung, kok dia bisa tau ya? katana sih, aku sempet bilang ke dia. tapi aku cek smsku ga ada satupun yang mengatakan aku jerawatan. kemudian suatu hari aku berangkat kerja dengan rambut terurai. sesampai di toko, setelah melakukan banyak aktivitas, aku sedikit gerah. kemudian aku mengikat rambutku dengan pita merah. dan hari itu aku belum bertemu siapapun, karena aku masih berada di ruanganku. tiba2 dia sms “pita rambut merah boleh juga” rasanya tidak masuk akal dia bisa tau aku pake pita merah, sedangkan aku belum menemui siapapun.
coba bayangkan jika menjadi aku. ga nyaman sekali kan. coba bayangkan ketika mereka menerawang aktivitas kita, ketika kita sedang melakukan hal yang sangat pribadi. bahaya…